A. Definsi Penginderaan Jarak Jauh
Secara umum pengindraan jauh dapat didefinisikan sebagai ilmu-tekni-seni untuk memperoleh informasi atau data mengenai kondisi fisik suatu benda atau obyek, target,sasaran maupun daerah dan fenomena melalui analisa dan perhitungan tanpa menyentuh atau kontak langsung dengan benda atau target yang dikaji.
B. Sejarah Penginderaan Jarak Jauh
Teknik pengindraan jauh (inderaja) sebenarnya sudah lama di gunakan, yaitu setelah di temukanya kamera. Percobaan pemotretan dari udara pernah di lakukan oleh seniman foto asal Prancis bernama Gaspard Felix Tournachon atau lebih di kenal dengan panggilan Felix Nadar (1858) memotret daerah Bievre, Prancis dari ketinggian 80 meter dengan bantuan balon udara, hasil pemotretan ternyata dapat di gunakan oleh ahli tata ruang kota untuk membuat peta penggunaan lahan dan peta morfologi daerah Bievre. Setelah eksperimen tersebut berhasil maka pemotretan dengan menggunakan wahana balon semakin berkembang, di Amerika foto udara pertama kali di buat oleh James Wallace Black tahun 1860, dengan sebuah balon dengan ketinggian 365 meter di atas kota Boston
Gambar 1
Felix Nadar
Pemotretan udara juga pernah menggunakan wahan layang-layang yang pernah di lakukan oleh ED Archibalg (inggris) tahun 1882 dengan tujuan untuk memperoleh data meteorologi. Selanjutnya tanggal 18 April 1906 pemotretan dengan layang-layang di lakukan oleh G.R. Lawrence dari Amerika Serikat untuk memotret daerah San Fransisco setelah kejadian bencana gempa bumi besar dan kebakaran yang melanda daerah tersebut.
Pada tahun 1903 pesawat udara baru di temukan dan uji coba terbang berhasil di lakukan, akan tetapi pemotretan dengan wahana pesawat terbang baru di mulai pada tahun 1909 di atas Centovelli, Italia, dengan pilotnya bernama Wilbur Wright, pemanfaatan citra inderaja banyak di gunakan juga selama perang dunia 1 maupun perang dunia ke II, saat itu penggunaan teknik inderaja sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu misi pertempuran. Era perkembangan inderaja yang spektakuler mulai terjadi saat di temukanya roket yang membawa satelit ke ruang angkasa. Hal ini di awali dengan peluncuran satelit TIROS ( Television and Infared Observation Satellite) pada tahun 1960. Yang merupakan satelit tak berawak khusus untuk pengembangan satelit cuaca. Pada perkembangan selanjutnya di luncurkan satelit berawak seperti Merkury, Gemini, dan Apollo,
Gambar 2
Pesawat terbang Wilbur Wright
Teknologi inderaja dan pemanfaatanya terus berkembang dengan pesat. Jika dahulu sensor yang di gunakan hanya kamera maka sekarang sudah banyak jenis sensor lain seperti Scanner, Magnetometer dan Sonar. Dalm disiplin ilmu geografi dan ilmu-ilmu kebumian yang lain, penggunaan tekik inderaja mejadi suatu kebutuhan. Hal ini karena citra inderaja dapat menyajikan gambaran permukaan bumi sacara nyata sehingga semua objek dan fenomena yang ada di pemukaan bumi terlihat dengan baik namun di batasi oleh ketajaman citra yang di gunakan. Keadaan ini sangat membantu sekali bagi seorang ahli geografi di dalam mempelajari objek kajian geografi seperti pola pemukiman, penggunaan lahan, hidrografi, geologi dan geomorfologi. Bahkan kajian tentang iklim di atas permukaan bumi.
C. SISTEM PENGINDERAAN JARAK JAUH
Penginderaan jarak jauh adalah ilmu dan teknologi pengumpulan informasi tentang permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung dengan objek bersangkutan” Ini dilakukan dengan penginderaan dan perekaman energi elektromagnetik yang dipantulkan kemudian memroses, menganalisa dan mengaplikasikan informasi tersebut
Penginderaan jarak jauh adalah ilmu dan teknologi pengumpulan informasi tentang permukaan bumi tanpa melakukan kontak langsung dengan objek bersangkutan” Ini dilakukan dengan penginderaan dan perekaman energi elektromagnetik yang dipantulkan kemudian memroses, menganalisa dan mengaplikasikan informasi tersebut
Gambar 3
Sistem Penginderaan jarak Jauh
Terdapat dua sistem dalam sistem penginderaan jarak jauh yaitu sistem sensor aktif dan sistem sensor pasif. Sistem pasif (gambar 4) adalah sistem yang menggunakan energi yang telah tersedia, dalam hal ini adalah energi dari matahari. Untuk seluruh energi yang direfleksikan, sensor pasif hanya dapat digunakan saat ada penyinaran matahari. Pada malam hari, tidak ada refleksi energi dari matahari yang dapat digunakan. Pada sistem pasif radiasi gelombang pendek dipancarkan dari target yang dideteksi. Sistem aktif (gambar 5) adalah sistem penginderaan jauh yang menggunakan energi yang diemisikan sendiri (tidak menggunakan matahari sebagai sumber energi).
Gambar 4
Sistem sensor pasif
Gambar 5
Sistem sensor aktif
Referensi
PPT Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital
https://ariefcasanova.wordpress.com/2015/03/23/sejarah-perkembangan-pengindraan-jauh/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar