INTERAKSI
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang
Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik
merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu panjang gelombang/wavelength, frekuensi,
amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan
panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah
gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan
frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi
elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta
pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan
semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan
untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
Dalam Gelombang Elektromagnetik ada
3 tiga cara transfer energi, yaitu :
1. Konduksi
Perpindahan kalor yang pada
umumnya terjadi pada zat padat. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan
sempurna disebut konduktor, misalnya pada berbagai jenis logam. Contoh Konduksi
ialah memanaskan sebatang besi dengan api. Jika salah satu ujung dipanaskan dan
ujung yang satunya dipegang, maka semakin lama ujung yang dipegang akan semakin
panas. Jadi, dapat dikatakan bahwa kalor (panas) dapat berpindah dari ujung
yang satu ke ujung yang dipegang jika dipanaskan.
2. Konveksi
Umumnya zat penghantar yang
digunakan adalah berupa zat cair dan gas. Kalor yang berpindah karena adanya
aliran zat dipanaskan merupakan akibat dari perbedaan massa jenis atau berat
jenis. Massa jenis bagian yang dipanaskan lebih kecil dibandingkan dengan massa
jenis bagian yang tidak dipanaskan. Contoh Konveksi ialah memanaskan air
menggunakan panci sampai mendidih.
3. Radiasi
Pancaran kalor yang hanya terjadi
di dalam gas atau pada ruang hampa, seperti penghantaran panas matahari ke bumi
dengan ruang hampa udara. Untuk mengetahui adanya pancaran kalor, alat yang
digunakan adalah termoskop. Contoh Radiasi adalah perpindahan panas dari cahaya
matahari ke bumi. Radiasi kalor dapat terjadi jika lampu pijar listrik sedang
menyala dan api unggun sedang menyala. Dimana disaat kita berada di dekat api
unggun, tubuh akan merasa hangat, hal ini terjadi karena terdapat radiasi kalor
yang dipancarkan api unggun.
Interaksi
Gelombang Elektromagnetik Dengan Materi
Panjang Gelombang Matahari :
Proses interaksi gelombang
elektromagnetik (EM) di atmosfer meliputi
- Atenuasi (penurunan intensitas radiasi),
- Refraksi (pembelokan arah)
- Defraksi (penguraian)
- Transmisi (penerusan).
1. Atenuasi gelombang EM oleh
atmofer yang meliputi penyerapan oleh materi (aerosol/partikel), dihambur oleh
materi (fungsi struktur dan temperatur), didefleksikan ke semua arah, dan
dipantul permukaan materi, dapat menurunkan kualitas citra.
2. Refraksi gelombang
elektromagnetik merupakan pembelokan arah penjalaran gelombang karena melewati
dua lapisan atmosfer yang berbeda densitas, dengan indeks refraksi sebagai
berikut:
3. Defraksi gelombang
elektromagnetik di atmosfer merupakan penguraian warna oleh partikel air yang
bertindak sebagai prisma. Memiliki sifat unik sesuai dengan karakteristik /
tipe panjang gelombang elektromagnetik.
E = Er + Ea + Et
Ee = Ea
Keterangan :
E
: Radiasi datang
Er
: Radiasi pantul
Ea
: Radiasi serap
Et : Radiasi diteruskan
Ee
: Radiasi dipancar kembali oleh materi setelah diserap
4. Transmisi
(penerusan), sehingga absorpsivitas, reflektivitas dan transmisivitas dapat
didefinisikan sebgai kemampuan menyerap, memantulkan dan meneruskan radiasi yang sampai ke
permukaan, dengan persamaan keseimbangan sebagai berikut :
F0 = Fa+ Fr + Ft
Dengan :
F0 : Radiasi datang
Fa : Absorpsivitas
Fr
:Reflektifitas
Ft : Transmisivita
Pantulan, dalam proses pantulan
dibagi menjadi 4 (empat) macam pantulan, sebagai berikut :
- Spekule : apabila sudut datang sama dengan sudut pantul.
- Near Spekuler : apabila ada pangulan disekitar sudut pantul utama.
- Difus : apabila radiasi datang dipantulkan ke semua arah
- Near Difus : apabila dipantulkan lebih banyak disekitar pantulan spekuler
Interaksi Gelombang
Elektromagnetik dengan sistem bumi - atmosfer :
1. Pantulan oleh tanah kering =
lengkungan reflektansi tanah kering
2. Pantulan oleh air = lengkungan
reflektansi air
3. Pantulan oleh tumbuhan =
lengkungan reflektansi tumbuhan
Interaksi Dengan Atmosfer
Sebelum radiasi mencapai
permukaan bumi, di atmosfer radiasi mengalami ‘gangguan’ atau berinteraksi
dengan keadaan atmosfer. Partikel dan gas-gas di atmosfer dapat mempengaruhi
proses radiasi. Efek ini disebabkan oleh mekanisme scattering dan absorption.
- Scattering terjadi ketika partikel atau gas molekul berukuran besar terdapat pada atmosfer yang berinteraksi dengannya dan menyebabkan radiasi elektromagnetik dihamburkan.
- Absorption merupakan mekanisme lainnya yang terjadi saat radiasi elektromagnetik berinteraksi dengan atmosfer. Tidak seperti pada scattering, fenomena ini menyebabkan molekul-molekul pada atmosfer menyerap energi pada panjang gelombang yang bervariasi. Ozone, carbon dioxide, dan water vapour adalah tiga jenis utama material yang menyerap radiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar